Baghdad - Peretas, Sabtu (2/2), menyerang laman resmi Perdana
Menteri Irak, Nuri al-Maliki dengan menuliskan pesan kritis terhadap
pemimpin yang telah berpekan-pekan didera aksi protes yang menuntutnya
untuk mengundurkan diri.
Pesan itu, yang ditinggalkan oleh kelompok yang menyebut diri mereka
Tim Peretas Kuwait, menggambarkan Maliki sebagai "tiran" dan
memperingatkan bahwa ia akan berakhir seperti Presiden Suriah, Bashar
al-Assad, yang telah bergulat melawan pemberontakan selama 22 bulan.
"Anda ingin menjadi seperti Bashar al-Assad?" tulis pesan itu, yang
disertai oleh gambar dua perempuan mengenakan abaya, atau pakaian
perempuan berwarna hitam yang menutupi seluruh tubuh, yang sedang
menangis. "Bashar selesai, dan kemenangan sudah dekat, Insya Allah."
"Tuhan membantu rakyat Irak melawan rezim tiran," tulis pesan itu lagi.
Pesan tersebut juga menyebut Maliki sebagai "Haliki", plesetan kata
Arab untuk almarhum. Ini adalah untuk kali kedua laman Maliki diretas
dalam beberapa pekan terakhir.
Sepekan yang lalu, para pejabat di kantornya menayangkan pesan di laman
itu yang mengatakan bahwa laman tersebut tengah diperbaiki dan
menyangkal adanya serangan pada saat itu.
"Kami berusaha untuk memperbaikinya sekarang," kata juru bicara perdana
menteri, Ali al-Mussawi. "Masalahnya bukan tentang menghapus hal itu,
tetapi tentang bagaimana melindungi laman ini di masa depan."
Maliki menghadapi krisis politik yang memaksanya berhadapan dengan
banyak mantan mitranya di pemerintahan, kurang dari tiga bulan menjelang
pemilu provinsi.
Perselisihan itu muncul di tengah aksi demonstrasi yang telah
berlangsung berpekan-pekan di kawasan utara dan barat Irak yang
mayoritas berpenduduk Sunni, yang menyerukan agar perdana menteri
mengundurkan diri.
Source:Obor News